Buku Digital Public Relations Bermfaat untuk Setiap Orang
Buku ini bagi siapapun sangat berguna. Personal, kelompok, lembaga atau entitas manusia apapun. Lengkap, dari teori sampai ke hal praktis. Dari soal strategis sampai ke hal taktis.
Digital Public Relation, dengan judul Bahasa Inggris tapi dalamannya Indonesia, sebuah buku yang menyajikan soal kehumasan di era digital. Humas, dalam pandangan penulis (sohib saya dalam berdebat sampai berkelakar), perlu melakukan transformasi digital dengan mengoptimasi teknologi informasi dan platform digital seperti media sosial.
Diksi Menarik dalam Buku Digital Public Relations
Buku ini sebetulnya sudah beberapa bulan lalu saya baca, namun baru kali ini saya tulis dalam bentuk catatan. Lalu lupa lagi apa saja yang saya ingat dari buku ini, heuheu….
Ada diksi menarik yang baru saya temukan dalam buku ini, “penjenamaan”, yang ternyata adalah Bahasa Indonesia, artinya-setelah googling-merek, proses penciptaan nama, citra, atau bahasa gaulna mah “branding”, dan diksi ini melekat siganamah dengan public relation alias kehumasan.
Bagi yang mengelola kehumasan di pemerintahan, buku ini sangat berguna untuk menyusun strategi komunikasi publik di era digital. Artinya, Humas pemerintah dapat mengoptimasi platform digital seperti media sosial dan menjadikannya sebagai media komunikasi publik yang komunikasinya lebih cair, tidak kaku, semi formal.
Optimasi Pesan Komunikasi Digital
Jika ingin tahu lebih dalam soal penerapan SEO (Search Engine Optimation), di buku ini dikupas secara tuntas. Lebih dari itu pengen ngulik medsos lebih dalem soal teknik, taktik, dan pemanfaatan fitur2nya komplit juga dijelaskan dibuku ini seperti Social Medi Optimation (SMO). Bagaimana membangun interaksi, meningkatkan partisipasi yang diartikulasikan lewat engagement, serta meningkatkam akseptabilitas informasi dan komunikasi dengan publik lewat jangkauan (reach), yang semua itu dapat diolah yang tips dan triks ada dibuku teman saya ini si mang Dudi.
Kayaknya komunikasi hari ini yang termediatisasi dan terdigitalisasi, menchallenge dunia kehumasan agar bertransformasi dengan mengoptimasi kecanggihan teknologi komunikasi sebagai instrumen penting dalan komunikasi publik.
Tidak hanya buat pemerintahan aja, buku ini juga cocok pisan bagi lembaga perusahaan swasta. Terlebih swasta yang fleksibel dengan aturan, lebih leluasa buat bekreasi dan berinovasi dalam membuat model2 digital public relation.
Refleksi Teknologis dalam Buku Digital Public Relations
Pesan terakhir dalam buku tersebut sangat reflektif. Mengingatkan saya, anda, dan kita semua bahwasanya teknologi komunikasi dan informasi sejatinya sebagai alat, sekali lagi sebagai alat, untuk membantu manusia dalam memenuhi kebutuhan dan pencapaian tujuan hidupnya, untuk memanusiakan manusia. Bukan sebaliknya, kita sebagai manusia diperbudak oleh digitalisasi dan otomasi sampai didikte olehnya. Digital Public Relation, dalam pesan penutup buku ini disebutkan, hadir untuk memanusiakan manusia.
Saya berharap si Mang Dudi ngomong di ruang2 diskusi, seminar, menyoal buku ini dan memberikan pencerahan pentingnya Digital Public Relation diberbagai sektor baik pemerintahan maupun swasta.
Bandung, 4 September 2024
Sandi Ibrahim