Search Engine Optimization (SEO) sederhana dan praktis yang terindeks mesin pencari menjadi salah satu bagian dari buku Digital Public Relations karya Dudi Rustandi. Buku Digital Public Relations terbit pada minggu ketiga bulan April 2024. Pada minggu terakhir, penulis membangun websitenya dari nol. Tidak menggunakan jasa pembuatan website yang profesional, tapi mempraktikkan ilmu SEO yang pernah penulis pelajari. Di samping juga belajar ngeblog yang benar.
Konsisten atau periodik
Salah satu ilmu SEO sederhana dan praktis terindeks mesin pencari yang penulis pelajari adalah konsisten untuk mengisi kontennya. Ini sebetulnya sudah ada sejak lama, dalam ilmu jurnalistik juga terdapat pembahasannya. Istilahnya adalah periodik. Ya benar, jika webnya ingin cepat terindeks, maka harus berisi konten yang relevan. Pengisian konten harus dilakukan secara konsisten atau periodik. Sehingga mesin pencari akan membaca algoritmanya bahwa konten dari suatu situs tersebut baik secara kuantitas.
Salah satu Pelajaran berharga yang penulis dapatkan hari ini. Pada bulan pertama pembuatan website dengan satu tulisan saja, situs digisense.id belum terindeks oleh google, padahal sudah ditulis lengkap Alamat url-nya, namun yang muncul dari mesin pencari adalah situs lain yang namanya mirip atau serupa. Penulis juga sebelumnya tidak melakukan pengecekan bahwa terdapat situs-situs dengan nama serupa, karena saat melakukan pengecekkan pada kotak telusur penyedia jasa hosting, domain yang penulis sewa tersedia.
Praktikkan The Content Is King
Selain periodik, SEO sederhana dan praktis yang terindeks mesin pencari adalah menyoal konten. The Content Is King. Saat bulan pertama situs aktif, situs digisense.id belum terindeks. Namun, setelah situsnya memiliki beberapa tulisan tepatnya 3 tulisan dalam waktu dua bulan ini, alhamdulillah setelah melakukkan pengecekkan kembali, situsnya sudah terindeks oleh mesin pencari. Bahkan bukan hanya terindeks ketika menuliskan Alamat situsnya, namun juga ketika menuliskan salah satu kata kunci kontennya.
Hal ini bagian sederhana dari ilmu search engine optimization dalam Digital Public Relations. Bagaimana mau traffic-nya tinggi, jangkauannya luas, jika situsnya belum terindeks. Sederhana ya, pastikan situsnya terindeks, lalu pastikan kontennya terindeks.
Namun yang lebih penting adalah harus kaya akan konten. Kaya dalam hal ini secara kuantitas. Ini juga menjadi kelanjutan dari periodikalitas kontennya yang berkala mengisi halaman situsnya. Semakin banyak konten semakin banyak kata kunci yang terindeks oleh google semakin memungkinkan untuk berada dalam halaman google.
Wajar pendiri microsoft, pada tahun 1996 pernah berujar, The Content is King, konten adalah raja. Karena tanpa konten mesin pencari akan kesulitan mengindeksnya. Hal ini berbeda dengan masa lalu, tanpa konten sebuah web sudah bisa terindeks hanya dengan menyediakan kata kuncinya saja. Kini hal tersebut tidak berlalu dan mesin pencari menolaknya.
Bagaimana caranya mengetahui situs sudah terindeks oleh mesin pencari? Selain secara konvensional muncul dalam alat telusur mesin pencari, muncul juga beberapa konten dalam mesih telurus tersebut. Pembaca dapat melakukan pengecekkan pada mesin telusur dengan cara sebagai berikut:
Tulis site:nama domain lalu enter, maka akan muncul Alamat web dan beberapa kontennya.
Konten Berkualitas
Hal lainnya SEO Sederhana dan praktis yang terindeks mesin pencari adalah konten yang berkualitas. Konten tidak hanya tersedia secara kuantitas, namun juga kualitas. Kualitas di sini dapat berupsa secara teknis dalam hal tata bahasa, layout, nyaman dibaca, juga apa yang menjadi highlight dari panduan mesin pencari, yaitu tentang pengalaman, keahalian, otoritas, dan Kepercayaan.
Mesin pencari sangat menghargai bahkan apa yang ditulis berdasarkan pengalaman. Makanya, hari ini, situs-situs yang rewrite dari situs lain atau dari aplikasi lain yang sama-sama terindeks oleh mesin pencari akan menurun trafficnya karena konten tersebut terindikasi tidak asli. Hal ini juga menjadi perhatian salah satu situs berita nasional yang menutup subdomainnya karena hanya melakukan rewrite alias tidak asli berdasarkan pengalaman para penulisnya.
Keahlian sendiri harus ditunjukkan oleh kedalaman bahasan dari setiap tulisannya. Seorang ahli pada tahu secara mendalam terhadap setiap persoalan. Oleh karena itu, mesin pencari sangat mengharga spesialisasi. Teman-teman aktivis digital mengistilahkannya dengan niche. Lebih spesifik niche-nya lebih maka akan menunjukkan keahliannya dan sekaligus menjadi salah satu sumber otoritas dan kepercayaan publik terhadap situs tersebut.
Keahlian juga dapat terbangun dari aktivitas di ruang aktual, seorang ahli di bidang bisnis digital misalnya, dia tidak hanya mampu berbicara namun juga dapat membuktikan bahwa dia punya bisnis yang relevan. Terdapat spesialisasi keahlian di dunia nyata, sehingga ketika dibawa ke ruang digital, masyarakat sudah tahu bahwa seseorang itu ahli. Keahlian yang secara periodic dibuktikan melalui konten akan menjadi sumber otoritas dan kepercayaan sekaligus selain juga soal etika.
Maka dengan sendirinya akan melahirkan konten yang berkualitas.
Menggunakan Kalimat Aktif
Hal terakhir yang bisa kita praktikkan dalam ilmu SEO sederhana dan praktis yang terindeks mesin pencarai adalah penggunakan bahasa dalam setiap kalimat atau pemilihan diksi tidak harus selalu baku. Namun, memilih kalimat aktif saat menulis, pembaca akan lebih menyukainya jika membandingkannya dengan membaca kalimat pasif.
Ini juga menjadi catatan penting dari salah satu tools SEO seperti YOAST. Kalimat aktif menyajikan bacaan yang relatif lebih ringan dan mudah dalam mencernanya daripada kalimat pasif. Penulis perlu mempertimbangkannya. Karena semakin orang suka membacanya, banyak pengunjugnnya, mesin pencari akan menilainya secara positif. Itulah salah satu terminology dari algoritma mesin pencari.
Jadi, jika kita termasuk orang awam secara teknis dalam ilmu SEO, empat (4) hal tersebut dapat penulis praktikkan untuk membangun websitenya. Itulah Ilmu SEO sederhana dan praktis yang terindeks mesin pencari tanpa harus menjadi ahli teknis.
Selamat mencoba.